Ketika masih kecil, kita sering mendapat pertanyaan “Apa cita-citamu kalau sudah besar nanti?”. Sebagian besar dari kita pasti menjawab menjadi dokter, polisi, guru, artis, pejabat, menteri atau bahkan presiden. Profesi-profesi tersebut langsung tergambar di pikiran kita saat diberi pertanyaan tentang cita-cita karena profesi-profesi itu dekat dengan kehidupan kita serta terlihat keren, berwibawa dan membanggakan di mata kita.
Namun, jika sekarang kita ditanya tentang cita-cita, pasti jawabannya sudah berbeda dengan jawaban saat kita masih kecil. Hal itu disebabkan karena sekarang untuk menentukan cita-cita kita tidak hanya memikirkan wibawa, kebanggaan ataupun statusnya di mata orang-orang, tapi juga mempertimbangkan tentang kesempatan kerja, gaji yang bisa didapat, manfaatnya bagi orang-orang, pendidikan untuk mencapainya dan masih banyak pertimbangan lainnnya.
Di sisi lain, di umur kita yang sudah beranjak dewasa ini, ketika ditanya tentang cita-cita ada beberapa orang yang tidak tahu harus menjawab apa. Ia tidak tahu ingin menjadi apa dan bagaimana masa depannya kelak. Hal ini sangat disayangkan karena cita-cita seharusnya sudah diciptakan sejak dini. Dengan cita-cita kita bisa merencanakan masa depan kita. Dengan cita-cita kita bisa menentukan jalan hidup kita kelak. Semakin muda kita menanamkan cita-cita, akan lebih mudah dalam merencanakan langkah-langkah taktis untuk menggapai cita-cita.
Jika kita sudah mempunyai cita-cita, kita harus segera mewujudkan cita-cita tersebut. Namun sebelumnya kita harus merencanakan langkah-langkah dalam menggapai cita-cita agar cita-cita tersebut dapat dicapai dengan mudah dan cepat.
1. Merencanakan jalan yang harus dilalui untuk menggapai cita-cita
Untuk mencapai cita-cita tentunya ada jalan-jalan yang harus dilalui. Sebelum memulai langkah untuk menggapai cita-cita tersebut, kita harus mengetahui terlebih dahulu jalan apa yang harus kita tempuh untuk menggapai cita-cita. Misalnya saja jika kita ingin menjadi dokter, setelah lulus SMA tentunya kita harus kuliah terlebih dahulu di fakultas kedokteran. Kuliah tentunya tidak bisa di sembarang tempat. Sebaiknya kuliah di universitas yang bagus dan bermutu tinggi. Kemudian setelah selesai kuliah kita harus melalui program pendidikan profesi dahulu sebagai dokter muda. Lalu menjalani ujian kelayakan sebagai dokter dan baru kita bisa menjadi dokter.
2. Menentukan jangka waktu dalam mencapai cita-cita
Kita tentunya harus mempunyai target kapan cita-cita kita harus tercapai. Target waktu itu penting agar cita-cita kita tidak hanya sekedar angan-angan namun harus segera diwujudkan. Dengan adanya target waktu tersebut, akan menjadi cambuk semangat kita agar kita tidak bermalas-malasan dalam menggapai cita-cita. Misalnya saja jika kita ingin menjadi dokter, kita menargetkan kuliah selesai selama 3,5 tahun dengan IP minimal 3,2. Kemudian kita menjalani program pendidikan profesi selama 2 tahun. Setelah menjalani tes uji kelayakan sebagai dokter, baru kita lulus. Berarti untuk menjadi seorang dokter kita membutuhkan waktu selama kurang lebih 5,5 tahun.
3. Mengetahui halangan dan rintangan yang akan kita hadapi dalam menggapai cita-cita
Mengetahui halangan dan rintangan yang akan kita hadapai adalah sesuatu yang penting dalam mewujudkan cita-cita. Dengan mengetahui hal-hal apa saja yang akan menjadi halangan dan rintangan kita, kita pasti akan berusaha menemukan cara untuk mengatasi halangan dan rintangan tersebut. Misalnya saja jika kita ingin kuliah di universitas terbaik di Negara Indonesia. Akan tetapi, kita tidak memiliki uang untuk kuliah di sana. Untuk mengatasi halangan biaya itu, kita bisa mengajukan beasiswa atau bekerja sambil kuliah.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri kita
Dalam mewujudkan cita-cita kita harus mengenal diri kita. Kita harus tahu kelemahan maupun kekuatan kita. Kelemahan atau kekurangan yang kita miliki harus kita tekan dan hilangkan agar tidak mengganggu jalan kita dalam mencapai cita-cita. Sedangkan kekuatan atau kelebihan kita harus kita manfaatkan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang kita inginkan. Misalnya jika kita ingin menjadi seorang dokter, kita harus menekan rasa malas kita karena untuk menjadi dokter kita harus belajar keras dan disiplin mengatur waktu. Kemudian jika kita ingin menjadi pengusaha sukses, kita harus mengoptimalkan ide-ide kreatif kita untuk menarik para pembeli.
Setelah kita merencanakan jalan yang akan kita lalui untuk menggapai cita-cita, jangka waktunya, mengetahui halangan dan rintangan yang akan kita hadapi serta mengetahui kelebihan dan kelemahan kita, maka langkah selanjutnya yang terpenting adalah segera melaksanakan langkah-langkah yang sudah kita rencanakan itu. Kita tidak boleh menunda-nundanya karena waktu yang akan kita tempuh sangat sempit dan akan semakin berkurang jika menunda-nunda. Waktu tak akan kembali. Jangan sampai kita menyesal karena kita melewatkan satu detik saja waktu kita untuk mencapai cita-cita.
Dalam langkah untuk menggapai cita-cita ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, yaitu :
1. Kita harus selalu mendekatkan diri pada Allah karena keberhasilan ataupun kegagalan kita dalam menggapai cita-cita semua bergantung pada Allah. Kita hanya bisa berusaha sebaik mungkin agar cita-cita tidak tercapai.
2. Dalam jalan kita untuk menggapai cita-cita kita tak jarang menemui banyak kesempatan. Nah, kita tak boleh lengah melihat kesempatan itu. Kita harus sigap dan jeli mengambil kesempatan itu. Kesempatan itu ibarat seorang pacar. Kesempatan akan menghampiri siapa saja yang perhatian terhadap kesempatan itu. Namun jika kita lengah sedikit saja terhadap kesempatan itu, ia akan pergi kepada orang lain yang lebih perhatian terhadap kesempatan itu. Kesempatan juga tidak akan datang untuk kedua kalinya. Jadi begitu kita mendapat satu kesempatan, kita harus memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya.
3. Dalam menggapai cita-cita, kita pasti sering menemui kegagalan. Tidak setiap keinginan kita pasti akan terwujud. Ada kalanya keinginan kita itu tertunda untuk beberapa waktu. Namun dengan adanya kegagalan itu, janganlah kita berputus asa. Kita harus tetap berusaha sebaik mungkin. Bahkan lebih ditingkatkan lagi. Mungkin saja kegagalan itu adalah peringatan kepada kita agar kita berusaha lebih keras lagi. Yang terpenting, tanamkan dalam diri kita bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
4. Belajar dari pengalaman. Pengalaman itu adalah guru yang paling baik. Ia mengajarkan kepada kita berbagai hal. Dengan pengalaman kita bisa mengetahui kesalahan kita dan berusaha memperbaikinya sehingga kesalahan kita dalam menggapai cita-cita tidak akan terulang lagi. Dari pengalaman pun kita bisa mengambil hikmah dan menjadikannya sebagai cambuk semangat kita untuk selalu menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
5. Untuk menggapai cita-cita tentunya kita harus mempunyai pengetahuan yang luas. Dengan mempunyai wawasan yang luas kita bisa mengetahui langkah-langkah tercepat untuk menggapai cita-cita kita. Dengan mempunyai wawasan yang luas juga, kita bisa mendapatkan kesempatan yang lebih banyak dalam mewujudkan cita-cita. Jika kita mempunyai pengetahuan yang luas, cta-cita akan lebih mudah tercapai.
Cita-cita tak ada yang mustahil. Semua cita-cita bisa diwujudkan asalkan kita mau berusaha dengan keras untuk menggapai cita tersebut dengan diiringi doa dan keyakinan bahwa cita-cita itu dan terwujud.
1 komentar:
mantap tulisannya, kunjungi blog saya di www.kingmotivation.blogspot.com
Posting Komentar