Dampak Pornografi terhadap Otak Manusia

Rabu, 20 Februari 2013



Kajian neuroscience yang dilakukan oleh Judith Reisman membuktikan bahwa sebuah gambar yang menggetarkan emosi seperti gambar porno memicu reaksi biokimia yang kuat pada otak. Reaksi ini bersifat instant namun meninggalkan jejak ingatan permanen dalam memori. Sekali saja cairan zat kimia syaraf tersebut tercipta, maka memori tentang gambar porno tersebut akan sulit bahkan tidak mungkin terhapus.
Berdasarkan pemotretan melalui positron emission tomography (PET), terlihat jelas bahwa seseorang yang tengah menikmati gambar porno mengalami proses kimia dengan orang yang tengah menghisap kokain. Dampak akut pornografi ternyata lebih berat daripada kokain. Pengaruh kokain dalam tubuh bisa dilenyapkan melalui detoksifikasi, sedangkan materi pornografi, sekali terekam dalam otak, gambar porno tersebut akan mendekam dalam otak selamanya.
Selain itu, pornografi yang dijejalkan ke otak secara terus-menerus pada akhirnya akan menyebabkan jaringan otak mengecil dan fungsinya juga terganggu. Bagian otak yang mengecil tersebut adalah bagian tengah depan (Ventral Tegmental Area / VTA).
Penyusutan jaringan otak ini nantinya akan memproduksi dopamine. Dopamine adalah bahan kimia yang dapat memicu rasa senang. Dopamine tersebut akan menyebabkan kekacauan kerja neurotransmiter. Neurotransmiter yakni zat kimia otak yang berfungsi sebagai pengirim pesan. Jadi si penderita kemungkinan akan lambat untuk menyampaikan atau mengirimkan sebuah informasi.
Pornografi juga merusak sel otak yang menyebabkan perilaku dan kemampuan intelegensi mengalami gangguan. Jelas bahwa penurunan intelegensia ini menurunkan produktivitas dan menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia.
Selain itu, pornografi juga menimbulkan gangguan memori dan menimbulkan perubahan konstan pada neurotransmiter serta melemahkan fungsi kontrol pada manusia sehingga si penderita juga akan sulit mengendalikan atau mengontrol perilakunya.
Proses seperti itu tidak terjadi secara cepat dalam waktu singkat. Namun semua akan terjadi dalam beberapa tahap, yaitu kecanduan yang ditandai dengan tindakan impulsive, ekskalasi kecanduan, desentisisasi dan penurunan perilaku.

0 komentar:

Posting Komentar