Hadi
Supeno, Ketua KPAI dalam wawancaranya dengan harian Republika, 21 Juli 2010,
mengatakan bahwa dari hasil diskusi yang beliau dapatkan, ketika kita mengetik
kata “porn” di Google atau mesin pencari lainnya, Indonesia tidak termasuk
dalam lima besar. Tapi ketika kita mengetik
kata “sex”, maka posisi Indonesia masuk dalam posisi tiga besar setelah
Pakistan dan China. Parahnya, ketika kita mengetik kata “sex and porn”, tanpa
diduga posisi Indonesia adalah yang pertama.
Selain
itu, Sjaeful Irwan dari Kementrian Riset dan Tekonologi, menyatakan bahwa
permintaan mesin pencari untuk pornografi sehari-hari mencapai 68 juta atau 25
persen dari total permintaan dan jumlah situs porno mencapai 2 juta situs atau
12 persen dari total situs. Halaman pornografi juga cukup besar yaitu mencapai
420 juta halaman.
Yang
cukup mengejutkan, rata-rata anak dan remaja melihat situs porno pada usia 11
tahun. Konsumen terbesar penggemar pornografi anak adalah mereka yang berada
pada kelompok usia 39-49 tahun. Anak dan remaja usia 8-19 tahun sudah melihat
situs porno sebagian besar saat mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Khusus
di Indonesia, 7 dari 100 top situs adalah situs porno. Selain itu, 15 dari 100
top situs dapat ditumpangi oleh konten porno. Jadi, tujuh dari 15 tersebut
berada pada 10 besar top situs.
0 komentar:
Posting Komentar